Mozes Misdy lahir pada 14 Desember 1941 di Desa Gambiran di Pulau Jawa. Musa Misdy dikutip pada mengatakan "Lukisan membuat saya senang. Saya menganggap keterampilan yang dibutuhkan untuk melukis sebagai karunia dari Allah. Hal ini tidak hanya cara hidup saya itu adalah tugas saya untuk Tuhan "
Dengan set tekad dan bakat dia berhasil mengukuhkan keberadaannya. Melalui keyakinan, museum, dan galeri seni lukis di Banyuwangi, diresmikan 21 April 2001, masyarakat dapat membaca jejak sejarah yang panjang.Banyuwangi Komunitas, Jawa Timur, bahkan Indonesia, menyambut baik pembentukan layak Mozes Misdy Museum & Art Gallery pada tahun 2000 m2 di Jalan Gatot Subroto 110, Ketapang, Banyuwangi.
Karena, di tengah-tengah manusia keterjebakan Indonesia di padang gurun politik dan ketersesatan banyak keluarga di kerepotan ekonomi, seni dapat digunakan sebagai salah satu ventilasi. Bahkan rumit napas bangsa gelagapan lega dengan melihat karya seni. Oleh karena itu, seni adalah bentuk katarsis serta memancing banjir perasaan, dalam kata-kata pemikir Amerika Doroty Parker.
Konstruksi bangunan sebagai museum dan galeri kombinasi menjadi sesuatu yang spesifik. Mozes harapan tentang masa depan museum dan galeri menemukan bentuk yang lebih jelas dalam rangka mengembangkan peran.
Museum ini akan terus Mozes bekerja. Galeri ia berfungsi sebagai arena pameran permanen dengan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari penjualan.
Sebagai seorang pelukis yang makan asam garam, Mozes pelukis dinyatakan dan lukisannya adalah keberadaan. Sejarah dengan seperangkat paradigma akan menjelajahi kedalaman keberadaan dan dapat dilihat dari alam pikiran diwujudkan melalui lukisan.
Dari logika itu juga terlihat aura estetika seniman lahir. Ada pelukis yang bisa menghasilkan aura estetika yang luar biasa. Karena dia berada di daerah sejarah, termasuk makro. Tapi bukannya ada pelukis yang mampu membawa aura estetika kasual. Karena dia hanya tinggal di wilayah sejarah mikro. Meski begitu, keduanya memiliki peran penting dalam dinamika seni.
Dengan set tekad dan bakat dia berhasil mengukuhkan keberadaannya. Melalui keyakinan, museum, dan galeri seni lukis di Banyuwangi, diresmikan 21 April 2001, masyarakat dapat membaca jejak sejarah yang panjang.Banyuwangi Komunitas, Jawa Timur, bahkan Indonesia, menyambut baik pembentukan layak Mozes Misdy Museum & Art Gallery pada tahun 2000 m2 di Jalan Gatot Subroto 110, Ketapang, Banyuwangi.
Karena, di tengah-tengah manusia keterjebakan Indonesia di padang gurun politik dan ketersesatan banyak keluarga di kerepotan ekonomi, seni dapat digunakan sebagai salah satu ventilasi. Bahkan rumit napas bangsa gelagapan lega dengan melihat karya seni. Oleh karena itu, seni adalah bentuk katarsis serta memancing banjir perasaan, dalam kata-kata pemikir Amerika Doroty Parker.
Konstruksi bangunan sebagai museum dan galeri kombinasi menjadi sesuatu yang spesifik. Mozes harapan tentang masa depan museum dan galeri menemukan bentuk yang lebih jelas dalam rangka mengembangkan peran.
Museum ini akan terus Mozes bekerja. Galeri ia berfungsi sebagai arena pameran permanen dengan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari penjualan.
Sebagai seorang pelukis yang makan asam garam, Mozes pelukis dinyatakan dan lukisannya adalah keberadaan. Sejarah dengan seperangkat paradigma akan menjelajahi kedalaman keberadaan dan dapat dilihat dari alam pikiran diwujudkan melalui lukisan.
Dari logika itu juga terlihat aura estetika seniman lahir. Ada pelukis yang bisa menghasilkan aura estetika yang luar biasa. Karena dia berada di daerah sejarah, termasuk makro. Tapi bukannya ada pelukis yang mampu membawa aura estetika kasual. Karena dia hanya tinggal di wilayah sejarah mikro. Meski begitu, keduanya memiliki peran penting dalam dinamika seni.
Mozes termasuk sosok pelukis idealis yang dapat melampaui hukum seleksi alam melalui kreativitas dengan sejarah mikro, sampai keberadaannya adalah melalui sejarah makro.
'' Tapi saya pribadi tidak pernah mempertanyakan siapa saya sebagai seorang seniman dengan segala ubarampe nya. Siapa aku? Telah mencapai mana saya bepergian? Bagi saya itu semua tidak masalah, kecuali jika pekerjaan terus yang membuat saya bahagia. Karena, bagi saya melukis berbagi kebahagiaan. Jadi orang atau kolektor yang membeli lukisan saya sama dengan membeli kebahagiaan jiwa,'' kata Mozes, yang berencana untuk menggelar pameran tunggal minggu 10 sampai 17 Agustus 2002 di Hotel Ciputra Semarang, yang dibawa ke depan untuk 22-29 Juli 2002.
'' Pelaksanaan pameran dimajukan karena itu dalam agenda saya, pertengahan Agustus harus di Jakarta. Antara lain dengan kaitannya dengan seni rembukan di kota,'' kata Mozes. Dia mengakui nasihat hampir lupa setuju dengan relasi.
Dia memiliki puluhan kali pameran tunggal di berbagai kota di Indonesia. Antara lain, Medan, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Semarang. Beberapa kali ia dipamerkan di luar negeri. Yakni, Kanada, Australia, Malaysia, dan Thailand.
'' Sekali lagi, saya melukis untuk kebahagiaan, kepuasan murni dari jiwa, bukan laba-rugi,'' katanya.
'' Tapi saya pribadi tidak pernah mempertanyakan siapa saya sebagai seorang seniman dengan segala ubarampe nya. Siapa aku? Telah mencapai mana saya bepergian? Bagi saya itu semua tidak masalah, kecuali jika pekerjaan terus yang membuat saya bahagia. Karena, bagi saya melukis berbagi kebahagiaan. Jadi orang atau kolektor yang membeli lukisan saya sama dengan membeli kebahagiaan jiwa,'' kata Mozes, yang berencana untuk menggelar pameran tunggal minggu 10 sampai 17 Agustus 2002 di Hotel Ciputra Semarang, yang dibawa ke depan untuk 22-29 Juli 2002.
'' Pelaksanaan pameran dimajukan karena itu dalam agenda saya, pertengahan Agustus harus di Jakarta. Antara lain dengan kaitannya dengan seni rembukan di kota,'' kata Mozes. Dia mengakui nasihat hampir lupa setuju dengan relasi.
Dia memiliki puluhan kali pameran tunggal di berbagai kota di Indonesia. Antara lain, Medan, Surabaya, Jakarta, Bandung dan Semarang. Beberapa kali ia dipamerkan di luar negeri. Yakni, Kanada, Australia, Malaysia, dan Thailand.
'' Sekali lagi, saya melukis untuk kebahagiaan, kepuasan murni dari jiwa, bukan laba-rugi,'' katanya.
Karya Mozes Misdy di Paintings Indonesia - Gallery
"NAKED WOMAN"
"WANITA TELANJANG"
Painter: Mozes Misdy (Oil On Canvas)
Year: 1990
Dimension: 80 x 70 Cm
"WANITA TELANJANG"
Painter: Mozes Misdy (Oil On Canvas)
Year: 1990
Dimension: 80 x 70 Cm
0 komentar:
Posting Komentar